Selasa, 11 Februari 2014

Alasan mengapa guru perlu menggunakan sosial media Edmodo di kelas

Alasan mengapa guru perlu menggunakan sosial media Edmodo di kelas



Bayangkan situasi berikut ini
Di dalam kelas yang anda ajar, ada dua orang anak, yang satu sangat aktif bertanya dan satu lagi sangat pendiam. Keduanya sama sama senang belajar dan senang mencoba sesuatu hal yang baru. Sebagai seorang guru jika ada orang lain bertanya mengenai kedua anak tersebut, yang mana yang akan anda bisa ceritakan dengan baik dan gamblang, atau mana anak yang menurut anda pintar?
Tentu saja anak yang banyak bicara dan bertanya kan? Demikian juga menurut pandangan saya. Padahal belum tentu. Saya yakin di setiap kelas dimanapun sekolah berada, isinya hanya terdiri dari 3 tipe.

  •  Tipe berisik (senang bicara, bekerja sama dan senang bergurau)
  • tipe biasa (senang berbicara dan bercanda namun semuanya serba pas tidak berlebihan
  • tipe pendiam (hanya berbicara jika ditanya, hanya bekerja jika disuruh dan cenderung hemat dalam berkata-kata)
Seorang guru yang professional mesti mampu berusaha keras dengan segala daya dan upaya agar ketiga tipe standar siswa diatas bisa menunjukan potensi terbaiknya. Cara yang paling mungkin dan bisa dilakukan adalah menganggap kelas sebagai komunitas. Komunitas adalah kumpulan individu dengan minat dan hobi serta tujuan yang sama. Sebuah komunitas selalu dilekatkan dengan kegiatan yang sering secara bersama-sama dilakukan oleh anggota komunitas tersebut. Dalam hal ini sebuah kelas adalah komunitas pembelajar (karena baik guru dan siswanya keduanya adalah seorang pembelajar )
Dengan demikian kelas adalah komunitas. Kelas adalah sarana siswa berlatih untuk bisa menjadi warga masyarakat yang baik sekarang (dan bukan nantinya). Mengapa saya garis bawahi kata-kata sekarang, karena banyak pendidik selalu katakan ‘nanti’ pada saat menyemangati siswanya. “Nanti kalian akan tahu kegunaan dari ilmu ini saat kamu dewasa”, demikian tutur kata seorang guru seperti yang biasa kita dengar.
Kembali kepada cara menangani tiga tipe siswa agar bisa mengeluarkan potensi terbaiknya, saya punya jawabannya. Jawabannya adalah gunakan edmodo. Saat ini semua siswa tipe apapun dia cenderung menyenangi teknologi dan akrab dengannya. Hampir tidak ada siswa yang tidak punya akun di facebook, bahkan anak usia SD pun banyak yang sudah punya.
Edmodo adalah sebuah situs yang diperuntukan bagi pendidik untuk membuat kelas virtual. Situs tersebut gratis dan gampang digunakannya selama seorang guru dan murid bisa terhubung dengan internet. Edmodo adalah sebuah jawaban bagi sebuah ruang kelas virtual yang nyaman dan aman, dikarenakan
  • Siswa bisa berinteraksi dalam pantauan gurunya (bebas cyber crime dan cyber bullying). Guru bisa ‘mengunci’ siswa dengan demikian ia hanya bisa membaca dan tidak bisa berkomentar pada seisi ‘kelas’ namun tetap ia bisa berkomunikasi langsung dengan gurunya.
  • Tidak ada orang luar yang bisa masuk dan melihat kelas virtual yang dibuat oleh seorang guru tanpa mendapat kode khusus dari guru yang bersangkutan
  • Guru bisa memulai pertanyaan, menaruh foto atau video, menaruh presentasi bahan ajar, yang kesemuanya bebas untuk diunduh oleh siswa dan dikomentari
  • Murid bisa kembali kapan saja untuk mengulang materi yang diberikan gurunya, bahkan PR bisa diberikan melalui edmodo. Murid juga bisa mengumpulkan PR nya lewat edmodo, tinggal unggah saja.
  • Edmodo bisa dipadukan dengan situs lain seperti wall wisher, glogster dan lain sebagainya.
  • Guru bisa menaruh nilai dari pekerjaan siswa sebagai acuan bagi siswa.  
  • Kelas virtual yang dibuat seorang guru tidak terbatas, guru bisa menaruh bahan ajar untuk digunakan di angkatan atau tahun ajaran berikutnya
  • Siswa bisa bekerja sama dengan siswa lain dalam grup kecil yang dibentuk oleh gurunya. Saat mengerjakan sebuah proyek bersama mereka bisa menaruh semua dokumen yang diperlukan dalam pengerjaannya.
  • Edmodo memungkinkan guru menaruh bahan ajar yang sangat berguna bagi siswa yang tidak masuk atau berhalangan saat melakukan tatap muka.
  • Siswa yang pendiam bisa bebas berkata-kata dan berpendapat tanpa khawatir dipermalukan, sementara si anak tipe aktif bisa posting pertanyaan kapan saja asal ia terhubung dengan internet.
  • guru bisa mengajarkan tata cara yang berlaku di dunia maya seperti cara berkomentar dan sederet tata krama di dunia maya yang perlu siswanya ketahui.
Jadi tunggu apa lagi, jika anda bisa membaca posting saya ini berarti anda guru yang punya facebook dan email serta tak asing dengan yang namanya sosial media, yuk gunakan dan biarkan kelas kita menjadi kelas virtual yang isinya adalah para pembelajar yang percaya diri dan merasa dihargai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar